Optimalisasi Pengolahan Hasil Peternakan (Susu Sapi) menjadi Yogurt yang di jalankan oleh Mahasiswa KSM-T UNISMA Kelompok 05
- Sep 09, 2024
- NGROTO.PUJON
Mahasiswa Kelompok 05 dari program Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik Universitas Islam Malang (UNISMA) telah melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berfokus pada optimalisasi pengolahan hasil peternakan, khususnya susu sapi, menjadi yogurt. Program ini dilakukan di Desa Ngroto Pujon yang memiliki potensi peternakan sapi perah yang cukup tinggi, namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat. "kebanyakan disini mayoritas peternak sapi perah, namun hanya terjual mentahan dengan harga yg terbilang rendah" kata salah satu peternak.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari susu sapi yang dihasilkan oleh peternak lokal, sekaligus memberikan pengetahuan baru mengenai cara pengolahan susu menjadi produk yang lebih bernilai tambah, yaitu yogurt. Kelompok 05 KSM-T UNISMA melihat potensi besar dalam diversifikasi produk susu sapi sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan peternak serta memberikan variasi produk olahan susu yang sehat dan diminati pasar.
Dalam pelaksanaan program, mahasiswa Kelompok 05 yang dibimbing Ibu Eny Widayawati S.AB., M.AB mengadakan serangkaian kegiatan, mulai dari penyuluhan, pelatihan, hingga praktik langsung pembuatan yogurt bersama Bapak Kepala Dusun Krajan, para peternak dan pemuda karangtaruna di Desa Ngroto Pujon. Penyuluhan yang diberikan mencakup informasi tentang manfaat yogurt bagi kesehatan, teknik pembuatan yogurt yang higienis dan berkualitas, serta strategi pemasaran yang efektif untuk produk yogurt lokal.
Pelatihan pembuatan yogurt dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana yang mudah diakses oleh masyarakat desa. Mahasiswa membimbing warga mulai dari tahap persiapan bahan, proses fermentasi, hingga pengemasan produk yang baik. Mereka juga memberikan tips untuk membuat varian yogurt dengan rasa yang berbeda, seperti yogurt buah, untuk menambah daya tarik produk di pasaran.
Program optimalisasi ini disambut antusias oleh masyarakat desa, terutama oleh para peternak dan pemuda karangtaruna. Melalui kegiatan ini, masyarakat setempat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga mampu meningkatkan keterampilan dalam mengolah susu menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis. Dengan adanya diversifikasi produk ini, peternak dapat mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi harga susu segar di pasaran.
Koordinator Kelompok 05, Satrio Airlangga Putra, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan. "Kami berharap masyarakat dapat terus mengembangkan inovasi produk olahan susu dan mengoptimalkan potensi lokal yang ada, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan," ujarnya.
Dampak positif lainnya dari program ini adalah terbukanya peluang usaha baru bagi masyarakat desa. Beberapa peserta pelatihan bahkan sudah mulai memproduksi yogurt dalam skala kecil dan menjualnya ke pasar lokal dan warung-warung sekitar. Produk yogurt lokal ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi salah satu produk unggulan desa yang mampu bersaing di pasaran yang lebih luas.
Penulis : Nur’Arofah
DPL : Eny Widayawati S.AB., M.AB